sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor CPO Dilarang, RI Bakal Kebanjiran 30 Juta Ton Minyak Sawit

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
25/04/2022 16:01 WIB
Serikat Petani Indonesia mengungkapkan larangan ekspor crude palm oil (CPO) membuat pasar dalam negeri bisa kebanjiran stok minyak goreng.
Ekspor CPO Dilarang, RI Bakal Kebanjiran 30 Juta Ton Minyak Sawit. (Foto: MNC Media)
Ekspor CPO Dilarang, RI Bakal Kebanjiran 30 Juta Ton Minyak Sawit. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Serikat Petani Indonesia (SPI) mengungkapkan, langkah pemerintah untuk melarang ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) membuat pasar dalam negeri akan kebanjiran pasokan sebanyak 30 juta ton minyak sawit.

“Kebijakan pemerintah itu tentu saja akan membanjiri produksi CPO di dalam negeri. Pada tahun 2021, total produksi CPO Indonesia diperkirakan mencapai 46,89 juta ton, sementara konsumsi nasional untuk agrofuel dan pangan diperkirakan 16,29 juta ton. Artinya terdapat 30 juta-an ton yang selama ini dialokasikan untuk diekspor,” terang Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih, lewat keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022). 

Henry kembali menegaskan, kebijakan ini tentu berdampak kepada petani sawit anggota SPI. Hal itu terlihat dari laporan yang didapat anggota SPI di berbagai wilayah, dia menerangkan bahwa harga tandan buah segar (TBS) terkoreksi 30 persen, bahkan sampai 50 persen.

"Hari ini hasil laporan petani anggota SPI di berbagai daerah seperti Riau, Sumatera Utara, harga tandan buah segar (TBS) sawit seharga Rp1.700-2.000 per kg, sudah terkoreksi ada yang 30 persen, bahkan sampai 50 persen," katanya.

Henry menambahkan, kebijakan pemerintah ini sebaiknya tidak berhenti pada bahan baku minyak goreng saja, tapi juga harus diikuti dengan kebijakan turunan selanjutnya yang bisa menjamin harga TBS petani sawit tetap layak. (TYO)

Advertisement
Advertisement