Amalia bilang, dengan dibukanya jalur perdagangan baru itu, maka beberapa negara Eropa bisa memberikan biji bunga matahari (sunflower oil) dan biji-bijian lainnya dengan harga murah.
"Karena memang ekspor minyak ini terimbas dari langkah Rusia yang menandatangani Black Sea Grain Intiatives pada 2022 dan dengan adanya perjanjian ini membuka jalur perdagangan baru, sehingga harga dari sunflower oil maupun biji-bijian lainnya bisa lebih murah," terang Amalia.
Lebih lanjut Amalia menambahkan, BPS juga mencatat, China dan India saat ini memiliki stok CPO yang relatif masih tinggi.
"Ini juga menyebabkan permintaan impor dari CPO ini relatif lebih redah dibandingkan sebelumnya," pungkasnya.
Sebelumnya, dari sisi volume, ekspor CPO pada Februari 2024 hanya sebesar 1,42 juta ton, sedangkan di bulan sebelumnya mencapai 2,06 juta ton. Sementara pada Februari 2023 tercatat 2,10 juta ton.
Dari sisi harga, pada Februari 2024 tercatat USD847,58 per ton. Nilai tersebut naik dibanding dengan Januari 2024, yang hanya USD835,43 per ton.
(FAY)