Rusia merupakan salah satu negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara. Pada Januari yang lalu, ekspor ke Rusia berada pada urutan ke-18 dari 34 negara dengan volume 374 ton. Pada pengapalan Februari ini, Rusia berada pada urutan ke 22 dari 30 negara dengan volume 120 ton.
"Penurunan volume ini akibat masalah operasional dari pihak perusahaan pelayaran pengangkut karet tidak sampai ke Rusia terkait perang Rusia-Ukraina. Walaupun ada penurunan volume ekspor ke Rusia, dampaknya tidak mempengaruhi kinerja ekspor, karena porsinya kecil ke Rusia (0,42 persen pada Februari ini)," jelasnya.
Untuk harga, sebut Edy, rata-rata karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura pada bulan Februari mengalami kenaikan 2,1 sen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 179,57 sen AS. Adanya peningkatan harga ini diharapkan dapat meningkatkan transasksi perdagangan di pasar spot.
"Memasuki Maret, kondisi kebun karet Sumatera Utara masih akan berada pada musim kering. Keadaan ini akan mepengaruhi produksi kebun karet kinerja ekspor bulan Maret diperkirakan masih stagnan," tutupnya. (RAMA)