sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor Karet Sumut Anjlok, Salah Satunya Karena Rusia

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
09/03/2022 12:55 WIB
Ekspor karet dari Sumatera Utara pada Februari 2022 tercatat anjlok hingga 11,99 persen. Salah satunya akibat perang Rusia dan Ukraina.
Ekspor Karet Sumut Anjlok, Salah Satunya Karena Rusia (FOTO:  MNC Media)
Ekspor Karet Sumut Anjlok, Salah Satunya Karena Rusia (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Ekspor karet dari Sumatera Utara pada Februari 2022 tercatat anjlok hingga 11,99 persen. Salah satunya akibat perang Rusia dan Ukraina.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah, mengatakan kinerja ekspor karet pada Januari dan Februari 2022 mengalami pelemahan karena terjadinya penurunan volume permintaan yang tajam. 

"Penurunan volume ekspor ini masih disebabkan lemahnya demand (permintaan dari end user berkurang) dan masih adanya sedikit delay shipment (penundaan pengapalan) pada Februari 2022," kata Edy, Rabu (9/3/2022).

"Secara total volume ekspor karet Sumatera Utara pada Januari dan Februari tahun ini sebesar 61.305 ton. Turun 5,65 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," tambahnya. 

Sementara untuk negara tujuan ekspor, papar Edy, pada Februari ini sebanyak 30 negara, lima besar negara tujuan ekspor adalah Jepang (39,02 persen), USA (11,54 persen), Brazil (9,83 persen), China (9,64 persen), dan Canada (7,33 persen).

Rusia merupakan salah satu negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara. Pada Januari yang lalu, ekspor ke Rusia berada pada urutan ke-18 dari 34 negara dengan volume 374 ton. Pada pengapalan Februari ini, Rusia berada pada urutan ke 22 dari 30 negara dengan volume 120 ton. 

"Penurunan volume ini akibat masalah operasional dari pihak perusahaan pelayaran pengangkut karet tidak sampai ke Rusia terkait perang Rusia-Ukraina. Walaupun ada penurunan volume ekspor ke Rusia, dampaknya tidak mempengaruhi kinerja ekspor, karena porsinya kecil ke Rusia (0,42 persen pada Februari ini)," jelasnya. 

Untuk harga, sebut Edy, rata-rata karet jenis TSR20 di bursa berjangka Singapura pada bulan Februari mengalami kenaikan 2,1 sen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 179,57 sen AS. Adanya peningkatan harga ini diharapkan dapat meningkatkan transasksi perdagangan di pasar spot.

"Memasuki Maret, kondisi kebun karet Sumatera Utara masih akan berada pada musim kering. Keadaan ini akan mepengaruhi produksi kebun karet kinerja ekspor bulan Maret diperkirakan masih stagnan," tutupnya. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement