Ekspor ke Eropa untuk pengapalan bulan Mei ke sebesar 18,68 persen. dengan 10 negara tujuan, yaitu Polandia, Luksemburg, Jerman, Slovenia, Belgia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, dan Finlandia. Ekspor tersebut adalah karet remah (berupa SIR/TSR) untuk bahan baku pembuatan ban.
"Dampak yang lebih besar lagi bahwa negara tujuan non-Eropa juga mempersyaratkan pemenuhan EUDR, sebab pembelinya adalah industri ban dimana produk ban ini yang juga akan dipasarkan ke Eropa harus memenuhi regulasi EUDR," tuturnya.
Kesulitan pabrik memenuhi regulasi EUDR, sambung Edy, mengakibatkan volume ekspor menurun drastis. Pelaku usaha tidak dapat berbuat banyak memenuhi regulasi EUDR tanpa bantuan pemerintah dalam hal legalitas lahan dan database petani karet.
Ekspor pada pengapalan Mei 2024, ada 25 negara tujuan ekspor, adapun lima posisi teratas adalah 1) Jepang 31,31 persen; 2) Amerika Serikat 26,28 persen, 3) Canada 7,68 persen; 4) Polandia 6,45 persen; dan 5) Luksemburg 3,87 persen.
"Pabrik pengolahan karet juga masih sulit mendapatkan bahan baku karena adanya gangguan cuaca, belakangan ini sering terjadi hujan dan mengakibatkan produksi dari kebun karet berkurang," tuturnya.