"Posisi kopi saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, kami memiliki program Desa Devisa Klaster Kopi yang meliputi pendampingan kepada para petani dengan fokus penguatan proses produksi dan perluasan akses pasar," ujar Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso, dalam keterangan resminya, Senin (31/10/2022).
Pilihan fokus tersebut, menurut Riyani, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi petani kopi dan memperluas area pemasaran kopi hingga ke pasar ekspor.
“Kolaborasi kami dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Astra akan memberikan pendampingan kepada 7.541 petani di 82 Desa yang berada di wilayah Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur,” tutur Riyani.
Riyani menjelaskan, Desa Devisa Klaster Kopi LPEI berlokasi di Kintamani, Pupuan, Garut, Takengon, Semarang, Temanggung, Bondowoso, Banyuwangi, Malang dan Manggarai Timur. Program desa devisa merupakan program jangka panjang untuk menyesuaikan gap saat ini dengan indikator kunci pemberdayaan masyarakat.
Sementara, Kepala Divisi Indonesia Eximbank (IEB) Institute, Rini Satriani menyampaikan Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar dunia dengan total produksi tahun 2020 tercatat mencapai 762,38 ribu ton, meningkat dari 752,51 ribu ton.