Berdasarkan neraca perkebunan tahun 2021 yang dirilis oleh Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, ekspor lada berhasil mencapai 39.961 ton.
“Lada hitam Lampung dikenal di pasar dunia sebagai Lampung black pepper. Permintaan lada hitam di pasar internasional juga meningkat," papar Reni.
Lebih detail, Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso, menjelaskan program desa devisa merupakan program berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas yang memiliki produk atau komoditas unggulan yang berorientasi ekspor.
"Sehingga nantinya masyarakat dapat berkontribusi terhadap peningkatan devisa secara berkelanjutan. Seperti lada hitam Lampung yang memiliki citra rasa dan aroma yang khas serta tersertifikasi indikasi geografis sejak tahun 2016. Karena memiliki reputasi yang baik di pasar nasional maupun internasional," ujar dia.
Dia mengungkapkan program desa devisa memberikan harapan baru dan daya dorong untuk pelaku IKM pengolahan lada hitam demi meningkatkan ekspor dan membawa produk lokal ke seluruh dunia sebagai bagian dari dukungan terhadap program Indonesia Spice Up The World.
"Desa Devisa Lada Hitam Lampung Timur salah satu lagi produk lokal yang mendunia," jelas dia. (TYO)