sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor Sawit RI Bisa Terhambat Imbas Lonjakan Covid-19 di India

Economics editor Oktiani Endarwati
28/04/2021 12:10 WIB
Pelaku usaha akan terus mengawasi perkembangan kasus Covid-19 di India dan dampaknya terhadap konsumsi minyak sawit di negara tersebut.
Pelaku usaha akan terus mengawasi perkembangan kasus Covid-19 di India dan dampaknya terhadap konsumsi minyak sawit . (Foto: MNC Media)
Pelaku usaha akan terus mengawasi perkembangan kasus Covid-19 di India dan dampaknya terhadap konsumsi minyak sawit . (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kasus Covid-19 di India melonjak tajam hingga menelan korban meninggal sampai lebih dari 198.000 orang. Indonesia harus mewaspadai dampak lonjakan kasus Covid-19 di India terhadap ekspor minyak sawit Indonesia ke negara tersebut.

Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan, sejauh ini aktivitas ekspor komoditas kelapa sawit ke India belum terkendala di tengah lonjakan kasus Covid-19. Dari sisi transportasi dan angkutan belum ada hambatan untuk ekspor.

"Berdasarkan laporan dari lapangan, belum ada hambatan dalam pengangkutan, transportasi dan sebagainya," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Rabu (28/4/2021).

Meski begitu, lanjut Fadhil, pelaku usaha akan terus mengawasi perkembangan kasus Covid-19 di India dan dampaknya terhadap konsumsi minyak sawit di negara tersebut.

Menurut dia, jika terjadi lockdown dalam jangka panjang di India maka akan berdampak pada konsumsi minyak sawit dari Indonesia. Untuk itu perlu diantisipasi dampaknya terhadap ekspor Indonesia.

"Saya kira berapa besarnya kita belum tahu tetapi perlu diantisipasi. Kita terus melakukan monitoring dan evaluasi secara detail," tuturnya.

India merupakan salah satu negara destinasi utama ekspor produk minyak sawit dan turunannya. Pada tahun 2020, ekspor sawit Indonesia ke India mengalami peningkatan sekitar 1,8% dibandingkan tahun 2019. Namun ekspor sawit pada Januari 2021 ke India mengalami penurunan 41% dibandingkan pada Desember 2020.

Menurut Fadhil, penurunan ekspor tersebut bukan karena adanya lockdown atau peningkatan kasus Covid-19 di India, melainkan ada tren penurunan permintaan.

"Kemudian harga juga cukup tinggi. Selain itu, ini yang mungkin harus dicermati adalah Malaysia itu mengambil alih posisi indonesia sebagai negara eksportir sawit ke India. Mereka memiliki skema pungutan ekspor yang lebih kecil yang lebih rendah dibandingkan Indonesia sehingga lebih kompetitif," tandasnya. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement