"Emang kita dibatasi tuh buat apa? Buat (supaya) nggak nimbun? Beli kan cuma untuk persediaan. Kaya misalnya saya, karena suka goreng-goreng ya paling beli minyak goreng curah 1 jerigen, 2 jerigen. Tapi itu kan buat konsumsi. Bukan buat nimbun yang gimana-gimana," ujar dia.
"Kalau ibu rumah tangga (ditakuti) bakal nimbun, ya nggak mungkin lah. Paling kalau takut minyak mahal, nyetok paling berapa sih, paling 2 atau 3 jerigen," tambahnya.
Sebelumnya, Indah bercerita kepada MNC Portal Indonesia (MPI) perihal mahalnya harga minyak goreng di pasaran. Dia mengungkapkan, sebelum mengkonsumsi minyak goreng curah, ia mengkonsumsi Minyakita yang dijual Rp 14.000 per liter.
Namun, karena kini harganya meningkat menjadi Rp 17.000 per liter, ia beralih ke minyak goreng curah yang harga per kilogramnya lebih murah yakni Rp 12.000.
"Minyakita juga sekarang mahal. Saya akhirnya lari ke (minyak) curah. Tadinya saya juga pakai yang brand, tapi karena harganya udah nggak ke uber (kekejar), lari ke minyak curah," ucapnya.
(DKH)