IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan emas perhiasan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi November 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, berdasarkan data historis, komoditas emas perhiasan telah mengalami inflasi 27 bulan berturut-turut.
"Pada November 2025, emas perhiasan mengalami inflasi sebesar 3,99 persen dan andil inflasinya adalah sebesar 0,08 persen, dan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya," kata Pudji dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (1/12/2025).
Kelompok pengeluaran penyumbang Inflasi bulanan terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 1,21 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen.
Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,08 persen.
Sementara itu, terdapat komoditas lain yang memberikan andil inflasi cukup besar antara lain, tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,04 persen, bawang merah dengan andil inflasi 0,03 persen, ikan segar 0,02 persen dan wortel dengan andil inflasi 0,02 persen.
Selain itu, masih ada komoditas yang masih memberikan andil deflasi di November 2025 yaitu daging ayam ras dengan andil deflasi 0,03 persen, kemudian beras dan cabai merah dengan andil deflasi masing-masing 0,02 persen dan beberapa komoditas lainnya seperti telur ayam ras dan kentang dengan andil deflasi masing-masing 0,01 persen.
Adapun BPS melaporkan bahwa terjadi inflasi pada November 2025 secara bulanan sebesar 0,17 persen terhadap Oktober 2025.
Secara tahunan (yoy) juga terjadi inflasi sebesar 2,72 persen dan secara tahun kalender (ytd) terjadi inflasi 2,27 persen.
(kunthi fahmar sandy)