IDXChannel - Indonesia berpotensi memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) hingga 1.143 gigawatt per hour (GWh) dari 4 perusahaan smelter yang bakal beroperasi.
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Pengembangan Industri, Agus Tjahajana Wirakusumah, mengatakan ekosistem industri baterai EV Indonesia berkembang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir.
"Banyak perusahaan akan segera menghasilkan penerima manfaat bijih ke produk menengah seperti MHP atau nikel sulfat. Empat perusahaan akan beroperasi. Satu sedang dibangun, satu sedang dalam proses izin, dan dua berada di di tahap uji kelayakan," ujar Agus, Senin (29/7/2024).
Adapun potensi 1.143 GWh menjadi jumlah ini patut dibanggakan karena Indonesia masih tergolong pemula dalam ekosistem baterai kendaraan listrik.