2. Filipina
Dalam Asian Development Outlook 2022. PDB Filipina diproyeksikan tumbuh sebesar 6%. Pada 2021, ekonomi Filipina mulai tumbuh sebesar 5,6%. Menurut Country Director ADB Filipina Kelly Bird, hampir semua indikator menunjukkan pertumbuhan yang tinggi untuk Filipina pada 2022 dan pada 2023, kecuali dampak faktor eksternal dari ketegangan geopolitik yang menghambat pertumbuhan secara global.
ADB (Bank Pembangunan Asia) memperkirakan inflasi akan meningkat 4,2% pada 2022 karena melonjaknya harga minyak serta komoditas global. Namun, inflasi diproyeksi melambat menjadi 3,5% pada 2023. Pemulihan yang terjadi di Filipina ini di antaranya mobilitas masyarakat yang pulih hingga kasus Covid-19 yang mengalami penurunan.
3. Malaysia
Menurut Ketua Bursa Malaysia Tan Sri Abdul Wahid Omar, Malaysia diprediksi lolos dari bayang-bayang resesi. Di Malaysia, sektor pertanian serta pertambangan menyumbang 14% dari PDB (Produk Domestik Bruto), sektor jasa menyumbang 57%, sektor manufaktur menyumbang 24,3%. Faktor yang berkontribusi pada ketahanan Malaysia merupakan kekuatan serta stabilitas sistem keuangan. Tan Sri Abdul Wahid Omar mengatakan, bank Malaysia dikapitalisasi, dikelola dengan baik, diatur, serta diawasi oleh Bank Negara Malaysia.
Sistem keuangan Malaysia dilengkapi dengan pasar modal utang serta ekuitas yang baik. Per Juni 2022, pasar modal utang menyumbang RM1,8 triliun, pasar modal ekuitas menyumbang RM1,7 triliun. Malaysia juga rumah bagi pasar modal Islam di dunia dengan RM2,2 triliun, mewakili hampir dua pertiga dari total pasar modal.