"Kecuali misalnya Pemerintah dan DPR sepakat untuk menambah kuota daripada pertalite maupun Solar itu sendiri," tambahnya.
Mamit pun menjelaskan, Pertamina juga sudah memiliki cadangan BBM, sekiranya kebutuhannya kurang maka mau tidak mau langkah impor dilakukan.
"Indonesia sudah menjadi negara importir dari beberapa negara termasuk Singapura baik itu produk maupun minyak mentah. Itu tidak bisa dipungkiri. Dan ini juga salah satu penyebab Rupiah semakin tertekan," pungkasnya.
Diketahui, saat ini Pemerintah tengah menggodok revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Revisi Perpres 191/2014 beserta petunjuk teknis mengenai pembelian BBM bersubsidi ini diproyeksikan rampung dalam waktu dekat.
Dalam aturan baru yang dimuat perpres tersebut, penyaluran BBM subsidi jenis solar dan Pertalite akan dibatasi. Hanya kendaraan tertentu saja yang berhak membeli solar dan Pertalite. Pembatasan ini dilakukan agar kuota BBM subsidi yang telah ditetapkan tidak jebol. (TYO)