IDXChannel - Pandemi Covid-19 ditambah dengan masa PPKM Darurat Jawa-Bali 2021 yang diterapkan sejak 3 Juli hingga 20 Juli mendatang, membuat banyak masyarakat umum memilih untuk membeli makanan di luar melalui aplikasi delivery atau ojek online. Mengingat adanya pembatasan ketat aktivitas masyarakat ke luar rumah.
Namun tersiar kabar, jika makanan yang dibeli dari luar bisa berpeluang untuk menjadi media penularan infeksi Covid-19. Diketahui Juru bicara Satgas Covid-19 Sumatra Barat, Jasman Rizal Dt Rajo Bendang menyebutkan makanan yang dijajakan di luar rawan terkena droplet, kemudian droplet masuk ke dalam makanan. Sehingga makanan tersebut berpotensi menularkan Covid-19 ke orang lain. Benarkah demikian?
Tidak perlu cemas berlebihan, karena pernyataan di atas disanggah oleh epidemiolog Griffith University Australia, dr. Dicky Budiman. Dokter Dicky yang dengan tegas membantah hal tersebut.
“Enggak ada itu, salah. Covid-19 itu bukan penyakit yang ditularkan melalui makanan. Sejauh ini belum ada data yang bisa memperkuat hal tersebut. Misal di Cina, mohon maaf di sana orang itu ngomong kenceng banget kalau lagi makan, jadi bukan karena dari makanannya tapi dari bicaranya. Seperti di Australia, bernafas saja dekat (dengan orang yang positif) apalagi kalau sambil bicara, ya itu yang menularkan. Jadi bukan dari makanannya, enggak ada hal seperti itu,” papar dr. Dicky Budiman dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (8/7/2021).
Senada dengan dr. Dicky, pakar kesehatan, Profesor Ari Fahrial Syam menyebutkan virus corona masuk lewat saluran nafas bukan lewat saluran cerna.