Penampilan Erdogan yang mengejutkan di putaran pertama pemilihan pada 14 Mei lalu telah memicu aksi jual obligasi internasional Turki. Selain itu, terdapat lonjakan biaya untuk memastikan eksposur atau paparan utangnya di tengah memudarnya harapan akan perubahan kebijakan ekonomi.
Sementara, saham naik dan obligasi dolar beragam karena investor menunggu penunjukan tim ekonomi baru yang dijanjikan akan memiliki kredibilitas internasional. Erdogan mengisyaratkan potensi perubahan dari campuran kebijakan ortodoks berdasarkan suku bunga sangat rendah dan intervensi negara yang berat di pasar.
“Kemenangan Erdogan tidak memberikan kenyamanan bagi investor asing mana pun. Dengan inflasi yang sangat tinggi, suku bunga yang sangat rendah, dan tidak ada cadangan devisa bersih, krisis menyakitkan yang mempengaruhi semua aset bisa terjadi.” ujar Ahli Strategi di Tellimer di Dubai, Hasnain Malik, dilansir Bloomberg.
(DES)