Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan, dahulu perekonomian Indonesia bergantung kepada sumber daya alam (SDA) yang diolah, diproduksi, dan didistribusikan. Namun, saat ini harus memerlukan teknologi terbaru untuk mempermudah proses produksi hingga distribusi
“Dari zaman komputer, internet, sekarang ada 3D printing. Indonesia digital ekonominya akan tumbuh sampai Rp4.500 triliun tahun 2030, dan kita akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, 40 persen dari total ekonomi digital,” katanya.
Erick memastikan, BUMN akan memacu pertumbuhan ekonomi digital dengan mengembangkan inovasi. BUMN kini turut mengembangkan ekosistem digital, seperti games dan e-sport, sehingga membuat dan bermain game bisa menghasilkan cuan, jika ditekuni dengan serius.
“Membuat game dan bermain game adalah contoh kemampuan yang jika ditekuni bisa menghasilkan 'cuan',” tutupnya.
(FAY)