Dengan memfokuskan masing-masing subholding, kata dia, menjadikan perseroan sebagai expertise terbaik.
Di lain sisi, konsolidasi Pertamina pun mampu menunjukan kinerja yang baik. Erick mencatat, perseroan melalui Subholding Upstream sudah menemukan potensi sumber migas berupa gas dan minya sebesar 204 juta barel. Temuan itu dinilai kabar yang mengembirakan disaat produksi migas nasional mengalami penurunan.
"Dan di hulu sendiri itu sekarang kuartal II kemarin di bulan Juni itu untung Rp 1 miliar dan ini terus kita lakukan. Yang selama ini juga kilang dan petrochemical menjadi beban kemarin sudah untung 280 juta dolar ini kita akan pastikan subholding ini menjadi pondasi yang kuat untuk pertamina menuju valuasi 100 miliar dolar AS," ungkapnya. (RAMA)