Berdasarkan instruksi Presiden Prabowo Subianto, pemerintah melalui BUMN di sektor penerbangan harus memenuhi kebutuhan pesawat, terutama ketika pelaksanaan haji 2025.
“Sehingga kebutuhan daripada jumlah pesawatnya ini bisa mencukupi, khususnya pada saat musim haji yang selama ini tentu dengan jumlahnya yang terus signifikan, ya kita harus memberikan solusi,” kata Erick.
Kendati begitu, Erick mengaku, aksi korporasi dengan menjadikan Garuda Indonesia sebagai aggregator baru berupa rencana awal, sehingga belum dapat dipastikan kapan bisa direalisasikan.
“Nah tapi ini salah satu pemikiran, belum jadi keputusan,” tuturnya.
(Fiki Ariyanti)