IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memamerkan sederet transformasi, inovasi dan efisiensi perusahaan pelat merah sejak tahun pertama dia memimpin Kementerian BUMN. Menurutnya, sejumlah langkah sudah dilakukan pada paruh kedua 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 menginfeksi Indonesia.
"Memang yang kita jaga Covid terjadi, tetapi sebelum Covid kita sudah sudah melakukan transformasi, inovasi dan efisiensi," ungkap Erick, Senin (15/8/2022).
Dia mencontohkan pihaknya memulai memperbaiki ekosistem dana pensiun (dapen) BUMN. Tercatat ada 108 dana pensiun perusahaan pelat merah yang masih terpisah-pisah. Karena itu, diperlukan integrasi dapen ini untuk mengamankan aset para pensiunan BUMN dari tindakan korupsi.
Hasilnya, Erick pun menunjuk Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, Indonesia Financial Group (IFG) untuk pengelola dana pensiun BUMN.
Namun, kontribusi terbesar Erick adalah ikut mengungkap skandal mega korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero). Korupsi Jiwasraya telah merugikan negara sebesar Rp16,8 triliun. Sementara kasus Asabri merugikan negara senilai Rp22,78 triliun.