"Garuda udah tuntas [restrukturisasi], nanti lihat laporan keuangannya bagus, tahun ini laporan keuangannya. [Masuk usaha InJourney tahun ini?] Iya, tahun ini, tahun ini,” papar Tiko.
Sebelumnya, saat pembentukan InJourney, Kementerian BUMN melarang Garuda Indonesia masuk ke dalam anggota holding. Larangan itu karena maskapai masih menanggung utang jumbo mencapai ratusan triliun rupiah.
Saat itu, kebijakan menunda bergabungnya Garuda Indonesia ke dalam holding untuk menghindari kemungkinan buruk yang terjadi kedepannya.
(SLF)