"Pak Bahlil yang sedang bekerja keras supaya kita jangan terkurung pemikiran bahwa pembangunan EV Battery ini hanya China dan Korea, negara negara Eropa juga ke sini seperti Jerman, Inggris bahkan Ford sudah," kata dia.
Adapun Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, namun industri baterai electric vehicles dalam negeri belum berkembang pesat.
Meski kaya akan nikel, Indonesia belum menjadi raja baterai kendaraan listrik dunia karena tidak mempunyai lithium yang merupakan bahan utama pengembangan industri baterai EV.
Karena itu, pemerintah terus berupaya mendapatkan kepercayaan investor negara lain agar bisa membangun ekosistem sumber daya alam (SDA) sendiri.
(SLF)