Sebelumnya, pembagian kompor listrik telah dilakukan PLN dengan anggaran sebesar Rp300 miliar. Melalui program ini, PLN menargetkan masyarakat pengguna kompor induksi bertambah menjadi 300.000.
Erick menyebutkan, kompor induksi menjadi salah satu cara pemerintah mendukung transisi energi dan mengalihkan subsidi LPG ke depan. Namun demikian, pemerintah juga memikirkan jangan sampai masyarakat menengah ke bawah yang menggunakan kompor listrik dianggap sebagai kelompok mampu.
"Jangan sampai rumah-rumah di bawah 900 VA dianggap orang mampu karena pakai kompor listrik," kata Erick memastikan.
Pemerintah memang berkewajiban memberikan subsidi harga LPG bagi masyarakat yang kurang mampu. Sehingga besaran pengeluaran pemerintah untuk subsidi juga meningkat.
Peningkatan diperkuat oleh impor LPG yang tercatat berada di angka 77 persen. Pemerintah pun berupaya menekan impor LPG dengan mengalihkan penggunaan LPG ke energi berbasis listrik.
(FRI)