Adapun untuk pendapatan BUMN pada 2021 mencapai Rp1.983 triliun atau setara dengan 99% pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pendapatan ini juga diproyeksikan naik hingga akhir tahun ini.
Meskipun prospek kinerja BUMN tahun ini diperkirakan membaik, Erick meminta perseroan tetap waspada terhadap dampak resesi ekonomi global yang diperkirakan terjadi pada 2023.
"Saya melihat prospeknya bagus, tetapi kita tetap waspada. IMF kemarin bicara 2023 ini akan resesi dunia. Banyak negara akan bangkrut, artinya apa? Ketika konsolidasi di dalam negeri kuat, eksternal fighter kita harus diperhitungkan. Terlepas di tahun ini kita lihat bagus, 2023 kita harus waspada," kata dia.