Meskipun Indonesia memiliki sumber daya energi yang mumpuni dan bisa mempercepat penerapan EBT, Erick menilai penting bagi Indonesia memiliki peta jalan atau roadmap-nya.
"Penting sekali kita punya petanya, mapping-nya seperti apa? Transisinya seperti apa? Lalu implementasinya seperti apa?" ucap dia.
Peta jalan, lanjut Erick, hanya bisa dibuat ketika semua unsur ikut terlibat. Tidak hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah, akademisi, asosiasi, hingga pihak swasta.
"Yang penting, ini catatan juga, di pemerintahan mesti duduk juga, kesepakatan ketika kita ini mengambil kebijakan yang tidak pro market, ini mohon maaf, contoh ketika kita nge-cut batu baru, bagus, tapi itu bukan bagus untuk implementasi yang lainnya, seperti biomassa, ketika harga biomassa itu tetap dibandingkan dengan harga batu bara karena di cut jadi lebih mahal, akhirnya biomassa tidak terserap" jelasnya.
(SLF)