"Kita bisa lihat sekarang laba bersih tahun 2021 ini Rp14,3 triliun, artinya di tahun 2022 harus lebih tinggi lagi. Dan kalau kita lihat penghasilan Juni 2022 sudah mencapai Rp12,3 triliun. Jadi insya Allah bisa lebih tinggi lagi labanya," jelas Erick.
Untuk diketahui, sejak divestasi pada Desember 2018, Freeport Indonesia menjadi bagian dari MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia.
Freeport Indonesia total memiliki 27.000 karyawan, yang merupakan 99,5 persen talenta dari Tanah Air. Sebesar 41,4 persen talenta dari Papua, dan 52,2 persen talenta non Papua.
Adapun investasi modal PT Freeport Indonesia pada 1973-2020 mencapai 18 Miliar Dolar AS, dan 15,6 Miliar Dolar AS untuk 2021-2041. Kini berhasil mencatatkan kinerja dan sumbangsih bagi pendapatan negara yang lebih tinggi dari masa kontrak karya.
Kini Freeport Indonesia berinovasi dengan terobosan dan teknologi terbaru dengan menggandeng Telkomsel untuk menerapkan teknologi 5G Mining yang pertama di Asia Tenggara. Teknologi unggul untuk otomasi dan kendali jarak jauh di berbagai area strategis yang andal, mulus dan presisi, bahkan di area yang sulit dijangkau.
Teknologi 5G Mining diharapkan mampu meningkatkan kinerja, keselamatan kerja dan produktivitas pertambangan untuk Indonesia.
(FRI)