IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Gresik, Jawa Timur. Pemerintah pun menargetkan smelter Gresik bisa menghasilkan rata-rata 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya mencapai Rp 30 triliun.
Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat, proyek yang menelan anggaran sebesar Rp42 triliun ini pun digadang-gadang bisa menyerap 40.000 tenaga kerja lokal baru.
Smelter Diresmikan, Erick Thohir Targetkan Pendapatan Freeport Capai Rp105 Triliun di Akhir 2021
"Rencananya, selama konstruksi, smelter ini akan menyerap 40.000 tenaga kerja. Tadi bu gubernur titip kalau bisa mayoritas pekerjanya dari Jawa Timur sehingga kepastian pembukaan tenaga kerja juga terjadi," ujar Erick dalam peresmian smelter, Selasa (2/10/2021).
Dia mencatat, target tersebut berdasarkan fungsi pembangunan smelter, di mana, dapat memfasilitasi pemurnian logam berharga, menghasilkan emas, perak, hungha logam berharga lainnya.
Pemegang saham juga menargetkan pendapatan Freeport Indonesia hingga Desember 2021 sebesar Rp 105 triliun. Target itu lebih tinggi daripada pendapatan perusahaan pada 2020 yang tercatat berada di angka Rp 50 triliun.
Sementara keuntungan bersih hingga akhir tahun ini, pemegang saham menargetkan berada di kisaran Rp40 triliun. Target itu naik jika dibandingkan dengan keuntungan perusahaan pada 2020 tercatat di angka Rp20 triliun.
"Seperti yang kita saksikan bahwa saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Tahun lalu Rp50 triliun, sekarang sampai Desember nanti (2021) Rp 105 triliun. Lalu juga keuntungan bersih tahun lalu Rp 10 triliun, rencananya, tahun ini sampai Desember Rp 40 triliun," katanya.
Target pendapatan dan keuntungan bersih yang ditetapkan pemegang saham didasarkan pada kapasitas produksi Freeport dan meningkatnya harga tembaga di pasar global. Di lain sisi, Erick memastikan kinerja, inovasi, dan transformasi Freeport Indonesia terus berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.
(IND)