Sementara keuntungan bersih hingga akhir tahun ini, pemegang saham menargetkan berada di kisaran Rp40 triliun. Target itu naik jika dibandingkan dengan keuntungan perusahaan pada 2020 tercatat di angka Rp20 triliun.
"Seperti yang kita saksikan bahwa saat ini pertumbuhan pendapatan Freeport meningkat 100 persen. Tahun lalu Rp50 triliun, sekarang sampai Desember nanti (2021) Rp 105 triliun. Lalu juga keuntungan bersih tahun lalu Rp 10 triliun, rencananya, tahun ini sampai Desember Rp 40 triliun," katanya.
Target pendapatan dan keuntungan bersih yang ditetapkan pemegang saham didasarkan pada kapasitas produksi Freeport dan meningkatnya harga tembaga di pasar global. Di lain sisi, Erick memastikan kinerja, inovasi, dan transformasi Freeport Indonesia terus berjalan meski di tengah pandemi Covid-19.
(IND)