Pulihnya ekonomi di negara China saat ini juga menyebabkan permintaan energi yang tinggi, dan telah membuat harga batu bara mencapai tingkat tertinggi. Hal ini diperparah adanya embargo supply batu bara dari Australia yang menyebabkan harga batu bara mencapai tingkat tertinggi selama sejarah, melebihi USD250 per ton di awal Oktober 2021 ini.
Terakhir, dalam konteks Eropa, aturan emisi CO2 yang semakin ketat juga menyebabkan harga karbon sangat tinggi sehingga berdampak langsung pada harga komoditas energi fosil, khususnya batu bara.
"Kondisi lain yang membuat ketidakpastian adalah Covid-19. Kondisi ekonomi yang masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, termasuk adanya pent-up demand di jangka pendek," kata Widhyawan. (RAMA)