Dadan mengutarakan bahwa penggunaan sumber energi baru terbarukan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi alternatif untuk mendorong gaya hidup sehat dan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satunya, penggunaan panel surya.
Menurut Dadan, penggunaan panel surya dinilai dapat membantu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Pasalnya, perangkat ini dapat digunakan untuk memanaskan, mendinginkan dan menerangkan ruangan dengan emisi yang relatif rendah.
"Selain itu, panel surya juga dapat menghemat biaya listrik rumah. Pemanfaatan panel surya tidak hanya dapat diimplementasikan di rumah tangga saja, tetapi juga dapat digunakan di tempat usaha, sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, dan universitas," kata Dadan.
Seperti diketahui, sejak 10 Februari 2022, Kementerian ESDM bersama United Nations Development Programme (UNDP) melalui proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency (MTRE3) telah meluncurkan program hibah Sustainable Energy Fund (SEF) insentif untuk PLTS Atap.
Program tersebut didanai oleh Global Environment Facility (GEF) dan didistribusikan oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Program SEF sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia pada Climate Change Conference of the Parties (COP 26) untuk mencapai target nol emisi pada 2060 serta melawan krisis iklim. (RRD)