IDXChannel - Usai mengumumkan pailit pada pekan lalu, pengembang properti terbesar asal China, China Evergrande Group, melaporkam kerugian bersih yang lebih kecil untuk paruh pertama tahun ini.
Menipisnya angka kerugian tak lepas dari naiknya angka pendapatan yang diraih perseroan. Dalam laporannya, Evergrande mencatat nilai rugi pada periode Januari-Juni adalah 33 miliar yuan atau setara dengan Rp69,28 triliun (Rp2.098 per yuan).
Nilai ini menciut apabila dibandingkan kerugian 66,4 miliar yuan, atau Rp139,35 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Evergrande menyatakan sukses meraih kenaikan 44% pada pendapatan semester pertama naik dari tahun sebelumnya menjadi 128,2 miliar yuan. Perseroan raihan ini tak lepas dari dimulainya kembali penjualan, dan berhasil memanfaatkan ledakan singkat di pasar properti pada awal tahun.
Liabilitas sedikit turun menjadi 2,39 triliun yuan dari 2,44 triliun yuan pada akhir tahun 2022, sementara total aset juga menyusut menjadi 1,74 triliun yuan dari 1,84 triliun yuan.