"Saat ini, lebih dari 64 persen UMKM di Indonesia dipimpin oleh wanita, angka yang menunjukkan tekad, kreativitas, dan dampak ekonomi. Pengaruh mereka meluas di berbagai sektor utama seperti teknologi, perawatan kesehatan, atau manufaktur, yang sangat erat kaitannya dengan prioritas investasi Indonesia yang lebih luas," kata dia.
Peter Surja menambahkan, acara seperti ini mengingatkan bahwa kewirausahaan bukan hanya tentang modal atau strategi. Melainkan tentang individu.
Lebih lanjut Peter mengatakan, memasuki tahun ke-10, program EWW Asia-Pacific telah berubah menjadi ekosistem dinamis yang menghubungkan wirausahawan wanita di berbagai industri dan pasar, yang memungkinkan inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
EY Sukses Gelar Konferensi EY Entrepreneurial Winning Women Asia-Pacific ke-10 di Jakarta (EY)
"Melalui akses ke wawasan strategis, jaringan yang berpengaruh dan dukungan yang disesuaikan, program ini terus memberdayakan wanita untuk memimpin dan mendorong perubahan yang berarti." katanya.
Konferensi ini secara resmi dibuka oleh EY Asia-Pacific Risk Management Leader dan Co-Executive Sponsor dari program EY Entrepreneurial Winning Women Asia-Pacific, Claire Cardno.
Claire menekankan pentingnya keyakinan, koneksi, dan pertumbuhan kolektif dalam membentuk masa depan yang percaya diri.
Pada even tahun ini Indonesia diwakili oleh tiga wirausahawan wanita yang berpengaruh. Mereka yakni Chief Strategy Officer dari Plataran Indonesia, Anandita Makes. Perusahaan perhotelan dan pariwisata yang berakar pada ekowisata dan warisan budaya.
Kemudian Founder dari Brawijaya Healthcare Group Amira Ganis. Jaringan rumah sakit terkemuka yang berfokus pada perawatan untuk wanita dan anak-anak.