"Sekarang ini indeks keluarga kita berubah, indeks keluarga yang lama itu 4,7 orang per keluarga, sekarang ini 1 keluarga itu hanya 3,2, artinya keluarga Indonesia mengecil," katanya.
"Memang ada bonus demografi, anak muda Indonesia mulai kawin. Tapi ketika membentuk keluarga dia takut (tidak punya rumah), sehingga keluarganya mengecil, hanya punya satu anak," ujarnya.
Wakil Ketua DPR 2014-2019 itu menilai, jumlah keluarga di Indonesia per Februari 2024 mencapai 93 juta keluarga. Sementara, angka backlog perumahan mencapai 15 juta, sehingga membuat antrean pembelian rumah makin besar.
Atas dasar itulah, pemerintah mendorong pembangunan tiga juta unit rumah per tahun. Dengan demikian, angka backlog bisa teratasi dalam lima tahun ke depan.
(Rahmat Fiansyah)