sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Fahri Hamzah Sebut Banyak Keluarga Baru Tak Punya Rumah, Pilih Tinggal dengan Orang Tua

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
29/04/2025 15:17 WIB
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyatakan, angka backlog perumahan di Indonesia sangat tinggi.
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyatakan, angka backlog perumahan di Indonesia sangat tinggi. (Foto: iNews Media/Iqbal Dwi Purnama)
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyatakan, angka backlog perumahan di Indonesia sangat tinggi. (Foto: iNews Media/Iqbal Dwi Purnama)

IDXChannel - Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyatakan, angka backlog perumahan di Indonesia sangat tinggi. Artinya, terdapat kesenjangan antara kebutuhan dengan ketersediaan rumah.

Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah mengatakan, kondisi tersebut membuat banyak keluarga tak memiliki rumah, terutama mereka yang baru menikah atau baru memiliki anak. Kendati demikian, keluarga-keluarga ini tak menjadi gelandangan seperti di Amerika Serikat (AS) karena memilih tinggal dengan orang tua atau mertua.

"Artinya orang yang tidak punya rumah itu semakin banyak, tapi kita tidak melihat homeless seperti di Amerika Serikat atau Eropa, karena ada sistem extended family di kita," katanya dalam Rapat Koordinasi Teknis Perumahan Perdesaan Bersama Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

"Di mana keluarga mengabsorb kegagalan anak-anaknya, termasuk yang sudah menikah, itu ditaruh di dalam keluarganya, masih sebagai tanggung jawab orang tua menampung mereka," ujar Fahri.

Kondisi ini, kata Fahri, berdampak besar terhadap jumlah anggota keluarga inti (nuclear family). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Fahri, indeks keluarga di Indonesia saat ini berada di 3,2 yang artinya terdiri dari ayah, ibu, dan anak satu. Padahal, angkanya biasanya berada di 4,7 alias satu keluarga memiliki 4-5 anggota keluarga, termasuk suami dan istri.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement