Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan pasang surut dalam bauran energi menjadi 35% pada tahun 2030 dan menjadi 50 persen pada tahun 2040.
Setidaknya tiga terminal impor LNG diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Namun, Filipina tidak mau mengandalkan hanya satu atau dua sumber energi saja.
Oleh karena itu, Lotilla mendukung sumber energi lainnya seperti sumber energi tenaga nuklir sekalipun. Namun, tentu perlu undang-undang tentang regulasi dan peraturan yang mendukungnya.
"Kami tidak akan melarang teknologi tertentu. Kami perlu mendiversifikasi sumber energi kami," katanya. "Ada ruang untuk lebih banyak sumber energi," tegas Lotilla. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana