sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Filipina Buka Peluang Impor Sumber Energi Terbarukan

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
27/10/2022 15:57 WIB
Filipina, termasuk juga negara-negara Asia Tenggara lainnya, tengah berupaya melakukan transisi ke bahan bakar yang rendah karbon.
Filipina Buka Peluang Impor Sumber Energi Terbarukan (foto: MNC Media)
Filipina Buka Peluang Impor Sumber Energi Terbarukan (foto: MNC Media)

IDXChannel - Filipina membuka kemungkinan impor sumber energi terbarukan, yang dinilai penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negerinya. Salah satu jenis impor yang tengah dipertimbangkan adalah produk gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik.

Filipina, termasuk juga negara-negara Asia Tenggara lainnya, tengah berupaya melakukan transisi ke bahan bakar yang rendah karbon untuk mendapatkan momentum setelah Departemen Kehakiman membebaskan investasi energi dari batas 40 persen kepemilikan asing di negara itu.

Sekretaris Energi, Raphael Lotilla, melihat adanya peningkatan minat terhadap energi terbarukan terlihat dari beberapa investor asing yang memegang kepemilikan saham di proyek-proyek lokal.

"Masuknya gas alam yang diimpor seharusnya tidak dilihat sebagai sesuatu yang dihilangkan dari energi terbarukan," ujar Lotilla, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (24/10/2022). Selain itu, menurut Lotilla, LNG akan menjadi bahan bakar yang sangat penting bagi kemajuan ekonomi.

Pemerintah Filipina sendiri telah menargetkan pertumbuhan ekonomu tahunan sebesar 6,5 persen hingga delapan persen pada tahun 2023 dan 2028. Mereka tidak lagi menerima pengajuan proyek pembangkit listrik berbasis batu bara, supaya investasi energi terbarukan dan gas alam dapat mulai dikembangkan.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan pasang surut dalam bauran energi menjadi 35% pada tahun 2030 dan menjadi 50 persen pada tahun 2040.

Setidaknya tiga terminal impor LNG diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2023. Namun, Filipina tidak mau mengandalkan hanya satu atau dua sumber energi saja.

Oleh karena itu, Lotilla mendukung sumber energi lainnya seperti sumber energi tenaga nuklir sekalipun. Namun, tentu perlu undang-undang tentang regulasi dan peraturan yang mendukungnya.

"Kami tidak akan melarang teknologi tertentu. Kami perlu mendiversifikasi sumber energi kami," katanya. "Ada ruang untuk lebih banyak sumber energi," tegas Lotilla. (TSA)

Penulis: Ribka Christiana

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement