Kemudian, ketiga, peningkatan tata kelola implementasi yang akuntabel dengan memanfaatkan struktur ASEAN, keempat, pengadaan instansi pengampu di masing-masing negara untuk membahas inisiatif netralitas karbon, dan kelima, pelibatan secara aktif negara mitra untuk mendapatkan dukungan.
Di akhir pertemuan, semua menteri menyepakati pentingnya pembangunan berkelanjutan di sektor ekonomi terutama sektor pertanian, energi dan transportasi.
Selain itu, juga mendukung pengembangan strategi netralitas karbon ASEAN, yang terdiri dari inventori gas rumah kaca, pemanfaatan sumber daya alam untuk mendukung kredit karbon, menciptakan pasar karbon di kawasan, investasi teknologi rendah karbon dan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan.
Sekjen ASEAN menekankan skenario netralitas karbon berpotensi memberikan manfaat ekonomi sebesar USD12,5 triliun, rata-rata pertumbuhan PDB sebesar 3,5% per tahun untuk 50 tahun ke depan,dan menciptakan 30 juta lapangan kerja lintas ASEAN di 2030. (NIA)