Erwin menyebut, dalam rangkaian kegiatan Forum Kapnas III 2023 di 5 wilayah SKK Migas, industri hulu migas aktif mendukung pengembangan SDM lokal melalui kolaborasi dalam pendidikan vokasi.
"Contohnya, di Provinsi Riau, Universitas Islam Riau terlibat dalam kerja sama penelitian dengan perusahaan KKKS seperti PT Pertamina Hulu Rokan, PT SPR Langgak, PT Riau Petroleum, dan lainnya. Penelitian tersebut melibatkan mahasiswa lokal dalam studi GGR (Geology, Geophysic and Reservoir) di berbagai wilayah kerja serta studi screening EOR," tutur Erwin.
Di Papua, lanjut Erwin, keberhasilan pemberdayaan masyarakat lokal ditunjukkan oleh PT Intraco Dharma Ekatama, di mana perusahaan itu bisa menyerap 15-20 persen tenaga lokal terampil. Langkah-langkah semacam ini perlu terus ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan pada pekerja luar di lokasi kegiatan hulu migas.
"Forum Kapasitas Nasional sekali lagi akan menegaskan bahwa peran migas dalam perekonomian tidak hanya sebagai pemasok energi, tetapi juga sebagai penggerak utama ekonomi, khususnya bagi lingkungan sekitar dan sektor usaha lainnya," ungkap Erwin.
Sementara, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, mengatakan bahwa gelaran forum kapasitas nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan SKK Migas dan KKKS dalam mendukung program 1 Juta barel Minyak dan 12 Miliar Kaki Kubik gas yang merupakan target pemerintah pada tahun 2030.