"Freeport memproduksi 50 ton emas, dan Antam menyerap 30 ton. Dampaknya luar biasa karena mampu menghemat cadangan devisa hingga ratusan triliun dalam lima tahun," tuturnya.
Penjualan emas merupakan tindak lanjut dari perjanjian jual beli logam emas antara Freeport dan Antam yang disepakati pada awal November lalu.
Kemitraan ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Antam terhadap impor bahan baku logam mulia, terutama emas batangan.
Indonesia tidak harus mengekspor raw material atau bahan mentah ke luar negeri untuk diproduksi menjadi emas. Sebaliknya, bisa diproses di dalam negeri dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.
Cadangan emas Indonesia masuk dalam nomor enam terbesar di dunia. Bahkan, untuk cadangan emas batangan mencapai 2.600 metrik ton. Hanya saja, Indonesia masih berada di peringkat 43 dunia.