sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Freeport Usul Relaksasi Ekspor Tembaga setelah Mei 2024, Begini Respons Pengusaha

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
19/12/2023 15:09 WIB
Aspebindo memberikan tanggapan mengenai PT Freeport Indonesia yang berharap adanya relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga setelah Mei 2024.  
Freeport Usul Relaksasi Ekspor Tembaga setelah Mei 2024, Begini Respons Pengusaha
Freeport Usul Relaksasi Ekspor Tembaga setelah Mei 2024, Begini Respons Pengusaha

IDXChannel - Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo) memberikan tanggapan mengenai PT Freeport Indonesia yang berharap adanya relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga setelah Mei 2024.  

"Mungkin bisa ditanyakan ke teman-teman Freeport langsung kira-kira kendala di lapangan seperti apa karena saya lihat juga perlu adanya juga lebih sedikit fleksibel tapi tentunya ada aturan-aturan yang sudah disepakati dan ini perlu adanya kesepahaman," kata Ketua Umum Aspebindo Anggawira di Jakarta, Selasa (19/12/2023). 

Menurut dia, hal itu agar tidak menimbulkan kecemburuan dari para pelaku usaha yang mungkin menganggap pemerintah selalu memperlakukan Freeport Indonesia layaknya anak emas. 

Pasalnya, diakuinya beberapa waktu lalu sudah ada perusahaan yang mengajukan keluhan lantaran menilai Freeport selalu dianakemaskan oleh pemerintah. 

"Beberapa waktu lalu mungkin bisa dicek statement dari kami juga terkait dari relaksasi yang diberikan oleh Freeport. Tapi kan kita sama-sama di dunia usaha nih jangan sampai diadukan," ujarnya. 

"(Jadi) kita silakan ke pemerintah, pemerintah yang bisa menilai kita mendukung hal-hal yang dilakukan selama memang roadmap atau peta jalan sesuaikan namanya mineral antara yang satu dengan mineral lainnya karena memang berbeda jadi tidak bisa dipukul rata," tutur dia. 

Angga juga meminta kepada yang lain untuk realistis karena yang namanya proses pembangunan pabrik tentu ada keterlambatan.

"Nah, ini perlu dicek secara detail. Intinya, kami dari asosiasi mendukung proses pemerintah dalam konteks komitmen hilirisasi dan saya melihat industri-industri seperti Freeport ini kan juga sudah melakukan komitmennya dan menunjukan secara objektif langkah-langkah yang dilakukan," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan bahwa usulan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga yang diajukan pihaknya karena pabrik Smelter Manyar di Gresik baru akan beroperasi penuh pada Desember 2024. 

"Smelter kita mulai beroperasi itu bulan Mei (2024). Tapi itu butuh waktu untuk sampai ke 100 persen produksi. Nah, itu baru sampai 100 persen produksinya Desember 2024, secara bertahap," kata dia di Jakarta, Senin (23/10/2023). 

Dia menuturkan, pihaknya juga telah melakukan pembahasan dengan pemerintah terkait hal ini. Dia berharap, pemerintah dapat memberikan izin sebagian ekspor konsentrat sampai Smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur beroperasi penuh pada akhir 2024. 

"Nah, jadi memang dari sebelumnya sudah dibicarakan dengan pemerintah adalah harapannya bisa tetap melakukan ekspor sebagian itu sampai dengan akhir 2024, sampai dengan Desember," kata dia.

Tony menuturkan, jika ekspor terhenti maka pihaknya khawatir akan berdampak pada berkurangnya penerimaan negara hingga 40 persen. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan adanya perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga setelah Mei 2024.

(RNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement