"(Jadi) kita silakan ke pemerintah, pemerintah yang bisa menilai kita mendukung hal-hal yang dilakukan selama memang roadmap atau peta jalan sesuaikan namanya mineral antara yang satu dengan mineral lainnya karena memang berbeda jadi tidak bisa dipukul rata," tutur dia.
Angga juga meminta kepada yang lain untuk realistis karena yang namanya proses pembangunan pabrik tentu ada keterlambatan.
"Nah, ini perlu dicek secara detail. Intinya, kami dari asosiasi mendukung proses pemerintah dalam konteks komitmen hilirisasi dan saya melihat industri-industri seperti Freeport ini kan juga sudah melakukan komitmennya dan menunjukan secara objektif langkah-langkah yang dilakukan," ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menjelaskan bahwa usulan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga yang diajukan pihaknya karena pabrik Smelter Manyar di Gresik baru akan beroperasi penuh pada Desember 2024.
"Smelter kita mulai beroperasi itu bulan Mei (2024). Tapi itu butuh waktu untuk sampai ke 100 persen produksi. Nah, itu baru sampai 100 persen produksinya Desember 2024, secara bertahap," kata dia di Jakarta, Senin (23/10/2023).