sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gaet Perajin Lokal, Tas Anyaman Jadul Ini Diminati di Australia hingga UEA

Economics editor Avirista M/Kontributor
25/05/2021 17:14 WIB
Kerajinan tas anyaman plastik dan pandan belakang saat ini tak banyak diminati orang.
Kerajinan tas anyaman plastik dan pandan belakang saat ini tak banyak diminati orang. (Foto: Avirista)
Kerajinan tas anyaman plastik dan pandan belakang saat ini tak banyak diminati orang. (Foto: Avirista)

Endang menambahkan produksi decoupage sendiri tidak memerlukan waktu lama. Pasalnya rumah produksi Fianoel tidak mengolah produk mentah. Tetapi bekerjasama dengan beberapa pengrajin untuk memenuhi suplai kebutuhan mereka. Produk yang sudah jadi namun masih polosan tersebut kemudian dihias dengan cara decoupage. Untuk satu hari, Endang menyebut dirinya dan beberapa karyawan lain bisa menghasilkan hingga 100 piece hiasan decoupage. 

"Kalau menghias tas anyaman plastik, clutch, mini pouch itu cukup cepat. Proses yang memerlukan waktu itu untuk anyaman pandan dan kaca karena harus presisi dan dari satu sisi dulu," imbuhnya. 

Produk kerajinan ini sendiri dikatakan Endang dijual dengan harga bervariasi, mulai Rp 20 ribu untuk produk decoupage yang sederhana dan mudah dikerjakan seperti mini pouch dan kipas. Sementara produk paling mahal dibanderol hingga harga Rp 250 ribu, seperti clutch dan beberapa model lain. Namun untuk model yang paling diminati dan laris diburu saat ini adalah produk tas anyaman dari plastik. 

"Kami menyediakan stok, tetapi kustomer juga bisa memesan secara kustom. Namun, prosesnya akan berbeda dan butuh waktu ekstra," ucapnya. 

Karena keunikannya inilah menjadikan kerajinan tas decoupage ini diminati masyarakat, bahkan sampai diekspor ke beberapa negara. Beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Australia, hingga United Emirat Arab, turut memesan produk Fianoel.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement