IDXChannel - Indonesia resmi menggaet Uruguay untuk meningkatkan kualitas daging dan susu lokal.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi dan Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan Republik Oriental Uruguay Fernando Mattos.
"Saat ini Uruguay menduduki posisi ke-7 produsen daging utama di dunia dengan mengekspor 450 ribu ton daging sapi ke pasar internasional. Uruguay dikenal sebagai negara yang memiliki sistem pengelolaan ternak yang modern dan berkelanjutan," tutur Wamentan dalam keterangannya, dikutip pada Kamis (6/6/2024).
Oleh sebab itu, Wamentan menaruh banyak harapan dalam kerja sama ini, baik untuk meningkatkan nilai perdagangan komoditas pertanian seperti kelapa, kelapa sawit, kakao, pala, kayu manis, dan cengkeh maupun untuk membangun kerjasama berkelanjutan dengan Uruguay di bidang peternakan.
“Bukan hanya terjadinya trading di antara kedua negara, kita sepakat tadi untuk bertukar informasi bagaimana mengembangkan teknologi pertanian. Utamanya agar kedua belah negara bisa lebih berkembang lagi,” jelasnya.
Hal serupa disetujui oleh Menteri Fernando Mattos. Ia melihat ada potensi besar untuk meningkatkan sektor perdagangan komoditas pertanian sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Uruguay dalam upaya pembangunan swasembada pangan di masing-masing negara.
“Kita sangat senang atas penandatangan MoU ini. Kita telah menemukan beberapa topik penting untuk dapat mengembangkan industri daging ternak dan industri susu untuk mencapai target swasembada. Uruguay akan membantu Indonesia karena kita memiliki pengalaman yang panjang dalam industri peternakan,” kata Fernando Mattos.
Fernando Mattos juga mendukung program makan siang dan susu gratis yang sedang dipersiapakan oleh Kementerian Pertanian sebagai program mendatang dari Presiden terpilih 2024-2029. Menurutnya, peningkatan kualitas daging dan susu ternak adalah salah satu cara terbaik untuk membangun generasi masa mendatang.
“Kita (Uruguay) memiliki kemampuan besar untuk mendukung program kalian (Indonesia) untuk memberi makanan dan mendidik anak sekolah dengan memberi protein yang lebih banyak kepada penduduk. Sebab kita membutuhkan nutrisi yang baik untuk pendidikan yang baik,” pungkasnya.
(YNA)