Namun, dana bernilai jumbo justru tidak memberikan perbaikan bagi struktur keuangan BUMN Karya ini. Tiko memastikan pihaknya terus mengusut tata kelola atau faktor utama yang menyebabkan keuangan perusahaan tak kunjung sehat.
"Kami sudah memasukan dana sebesar itu, tapi tidak bisa memutar ke depan, nah tentunya kami, cara tata kelola, kami memastikan apa yang terjadi," katanya.
"Kenapa dulu melaporkan keuntungan bertahun-tahun, tapi kondisi seperti ini, kan kami bertanggung jawab kepada pemegang obligasi dan pemegang saham publik," pungkas Tiko. (NIA)