sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gandeng China, Genting Group Bangun FLNG untuk Olah Gas di Papua Barat

Economics editor Rahmat Fiansyah
23/06/2024 06:01 WIB
Genting Group mengumumkan investasi di bidang energi senilai lebih dari USD1 miliar atau setara Rp16 triliun.
Gandeng China, Genting Group Bangun FLNG untuk Olah Gas di Papua Barat. (Foto: MNC Media)
Gandeng China, Genting Group Bangun FLNG untuk Olah Gas di Papua Barat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Genting Group mengumumkan investasi di bidang energi senilai lebih dari USD1 miliar atau setara Rp16 triliun. Investasi itu dilakukan melalui entitas usaha, Genting MZW.

Genting Group merupakan perusahaan raksasa kasino asal Malaysia. Perusahaan tersebut saat ini dinakhodai Lim Kok Thay yang menjabat sebagai Chairman sekaligus CEO.

Dikutip dari Business Times, Minggu (23/6/2024), Genting MZW meneken kerja sama dengan dua perusahaan asal China, SDIC Jineng (Zhousan) dan Wison New Energies. 

Yang pertama, Genting akan mengakuisisi 49 persen saham SDIC senilai 100 juta yuan. Yang kedua, kontrak senilai lebih dari USD1 miliar untuk proyek pembangunan fasilitas gas alam cair apung (FLNG) onshore untuk menarik LNG dari Teluk Bintuni, Papua Barat.

Khusus di Indonesia, Wison bakal membangun fasilitas FLNG di galangan kapal di Nantong dan Zhoushan, China. Nantinya, bangunan apung dengan kapasitas sekitar 1,2 juta ton itu akan dikirim ke Teluk Bintuni, Papua Barat.

Proyek ini akan memakan waktu sekitar 27 bulan dan diperkirakan beroperasi pada kuartal II-2026. Dengan demikian, FLNG tersebut bisa mulai mendistribusikan LNG pada kuartal III-2026.

Lim Kok Thay mengatakan, perusaahaan berencana mengembangkan bisnis energi hijau di tengah tren transisi energi global.

"Dunia sudah berubah. Perusahaan harus mampu beradaptasi di lingkungan yang dinamis, sekaligus menerima tantangan untuk menjadi perusahaan masa depan," katanya.

Dia menambahkan, Genting Group ingin memperkuat ekspansi ke Indonesia. Langkah ini bukan pertama kalinya bagi Genting karena grup usaha itu saat ini juga mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 600 Megawatt (MW) di Jawa.

(RFI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement