Kerja sama kedua negara juga bertujuan untuk menekan biaya produksi pertanian, di mana diharapkan bisa mengurangi biaya hingga 40-60% melalui teknologi alat dan mesin pertanian yang modern serta dengan metode terbaru.
Dia optimistis inisiatif ini akan membuka jalan bagi inovasi baru dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, serta memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China dalam bidang pertanian.
Adapun CNRRI merupakan lembaga riset padi terbesar di China yang berdiri sejak 1981. CNRRI dikenal sebagai pusat riset terkemuka yang memainkan peran kunci dalam mengkoordinasikan program penelitian padi tingkat nasional dan global.
Lembaga ini telah menghasilkan berbagai varietas padi unggul yang resisten terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan serta hemat biaya.
Dalam beberapa dekade terakhir, CNRRI telah menciptakan terobosan penting, termasuk pengembangan varietas padi hibrida dengan produktivitas rata-rata mencapai 9,7 ton per hektar.
Selain itu, CNRRI memanfaatkan teknologi pertanian presisi seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem mekanisasi modern yang terintegrasi, yang sangat meningkatkan efisiensi pertanian.(FRI)