Emirat Islam yang ia maksud merujuk pada pemerintahan Taliban. Selain proyek pertambangan dan pembangkit listrik, Azizi mengatakan konsorsium itu juga mengincar kemungkinan membangun terowongan kedua melalui terusan Salang yang menghubungkan bagian utara Afghanistan ke bagian-bagian lain negara itu.
Mereka juga mengkaji proyek untuk mengalihkan air dari provinsi Panjshir Utara ke wilayah ibu kota, serta membangun kembali jalan raya utama yang menghubungkan Kabul dengan bagian barat provinsi Herat.
Azizi juga mengatakan pemerintah Taliban berencana fokus pada pembangunan zona ekonomi khusus yang diharapkan akan menarik minat investasi asing.
Reuters melaporkan Kementerian Perdagangan Afghanistan telah membantu mengembangkan rencana untuk mengubah pangkalan asing menjadi zona, dan sebuah dewan telah dibentuk dengan perwakilan dari berbagai kementerian.
Azizi menolak menjelaskan lebih jauh karena rinciannya sedang diselesaikan dengan kementerian lain dan kepemimpinan senior. Berdasarkan kesepakatan dengan Rusia pada tahun lalu, minyak, gas dan gandum telah mulai tiba di Afghanistan melalui jalan darat dan kereta api melewati Asia Tengah, setelah pembayaran dilakukan melalui saluran perbankan; meskipun terdapat sanksi yang membatasi banyak pembayaran internasional. Azizi tidak merinci bank mana yang memfasilitasi pembayaran tersebut.
(DKH)