“Kondisi Indonesia itu besar dan beragam. Masyarakatnya pun juga beda-beda dari segi usia maupun dari pendidikan, dan tanpa dipungkiri juga ada gap pada pendapatan,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Rose menjelaskan tujuan inklusi keuangan yaitu memberikan kemudahan akses dan layanan keuangan kepada seluruh masyarakat. Diharapkan, dengan adanya kemudahan akses, semua masyarakat Indonesia bisa masuk ke dalam keuangan formal sehingga dapat meningkatkan perekonomiannya.
“Dari penelitian, dilihat bahwa ada korelasi positif antara pertumbuhan ekonomi dengan meluasnya akses keuangan. Jadi kalau dari penelitian itu, setiap peningkatan 1% dari kedua indeks literasi dan inklusi keuangan akan meningkatkan IPM atau Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0,16%,” terang dia.
Ia menambahkan, dari data tersebut mengartikan bahwa perlu adanya kerja sama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. OJK sudah mengajak Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk bisa minimal satu kali memberikan literasi dan juga meningkatkan akses keuangan antara lain membuat produk-produk baru yang diperlukan oleh konsumennya. (TIA)