Sementara itu, ekspor Ukraina tercatat melonjak 23 persen pada September dari sebelumnya Agustus ke level tertinggi sejak perang dimulai pada Februari. Salah satu yang mempengaruhi kenaikan ini adalah kesepakatan yang di tengahi internasional yang memungkinkan pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam.
"Situasi di garis depan membaik pada September, tetapi musuh terus menembaki wilayah Ukraina, yang memberi tekanan pada sentimen bisnis dan logistik," tulis keterangan Kementerian Ekonomi Ukraina.
Kementerian Ekonomi Ukraina juga mengatakan, penghancuran beberapa fasilitas produksi, infrastruktur, tempat tinggal, hingga ketidakpastian tentang berapa lama perang akan berlangsung turut menghambat pembangunan dan menunda pemulihan ekonomi Ukraina.
Sekadar informasi, pada Juli 2022, Bank Sentral Ukraina mengatakan, ekonomi dapat menyusut sepertiga pada tahun 2022 dan diperkirakan akan tumbuh antara 5 persen dan 6 persen pada tahun 2023 dan 2024.
(FAY)