Lebih lanjut, Wamildan mengatakan, dalam rencana lima tahunnya, Garuda juga akan menambah armada sebanyak 121 pesawat baru, termasuk pesawat jarak pendek (narrow-body) dan jarak jauh (wide-body), yang akan mendukung perluasan rute dan peningkatan frekuensi penerbangan.
"Kami bekerja erat dengan Boeing dan Airbus. Fokus kami adalah menghadirkan pesawat-pesawat yang efisien dan berkelanjutan secara operasional, sejalan dengan arah kebijakan energi bersih nasional," katanya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, dengan ekspansi armada dan jaringan ini, Garuda Indonesia menargetkan peningkatan pangsa pasar domestik hingga 50 persen dan mencetak laba bersih sebesar USD250 juta pada 2029.
"Di negara kepulauan seperti Indonesia, pesawat bukan barang mewah, melainkan kebutuhan pokok. Garuda akan terus menjadi penghubung antarwilayah dan penggerak ekonomi nasional," kata Wamildan.