"Ada beberapa investor asing yang sebelumnya mengantisipasi berakhirnya suku bunga negatif di bulan Januari. Namun dalam situasi seperti ini, BOJ hampir pasti tidak akan melakukan perubahan di bulan ini," ujar Daisuke Karakama, kepala ekonom pasar di Mizuho Bank Ltd.
Penurunan yen setelah gempa awal tahun ini berbeda dengan apa yang terjadi seusai bencana gempa dan tsunami pada 2011. Saat itu, yen justru menguat karena perusahaan jepang menarik aset yang disimpan di luar negeri.
"Situasinya berbeda sekarang," kata Karakama dari Mizuho.
"Jepang menikmati surplus perdagangan selama bertahun-tahun pada saat itu dan permintaan perusahaan untuk yen mendukung apresiasi mata uang. Sekarang, Jepang mengalami defisit. Tidak masuk akal untuk mengharapkan reaksi yang sama," katanya. (WHY)